Senin, 30 Juni 2014

Persiapan Generasi Muda Dalam Menyongsong AFTA 2015

Dalam mempersiapkan pasar bebas ASEAN atau yang disebut AFTA pada 31 Desember 2015 nanti kita sebagai generasi muda atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada umumnya, perlu menyiapkan kemampuan Softskill yang mumpuni agar dapat bersaing dengar SDM-SDM lainnya di ASIA. Selain itu kita harus mengurangi kebiasaan konsumtif kita dengan perilaku produktif yang bisa didapat dengan cara mengasah softskill dan kreatifitas generasi muda kita, dengan tidak muda ketergantungan barang dari luar negeri. Karena dalam AFTA ini Masyarakat Ekonomi ASEAN akan lebih bebas menjual barang, jasa, tenaga kerja terlatih serta aliran investasi yang bebas. Indonesia yang akan ikut seta dalam MEA 2015 termasuk salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASIA, dengan menempati peringkat ke-3 setelah Cina dan India, realisasi investasi Indonesia pada tahun 2012 mencapai angka 313,2 Triliun, terbesar sepanjang sejarah Indonesia, Kekuatan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 terletak pada pertumbuhan makro-ekonomi yang meningkat terlihat dari data yang dihimpun dalam Bank Dunia tahun 2011 menjelaskan Debt to GDPRatio (Rasio Hutang terhadap PDB) Indonesia cukup rendah dibanding negara ASEAN lainnya yaitu 24%. Total PDB Indonesia sebesar US$ 846 milyar pada tahun 2011 yang merupakan terbesar di ASEAN dan ke-16 di dunia. Indonesia juga merupakan satu-satunya anggota ASEAN yang menjadi anggota G20. Kekuatan dan kesempatan Indonesia untuk menjadi pemenang dalam persaingan yang akan diberlakukan mulai 2015 mendatang memang sangat tinggi. Karena itu, dengan persaingan yang cukup tinggi pada tahun 2015 mendatang, kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus bisa bersaing dengan maksimal dan dengan modal yang cukup tentunya. Kita tidak akan berperang dengan tanpa persiapan bukan. Selain itu, sinkronisasi progam antar pemerintah daerah dan pusat, serta mindset para masyarakat dan pelaku usaha pada umunya yang belum melihat kesempatan peluang pada MEA 2015 mendatang. Menurut data yang telah saya cari dan kumpulkan ada 12 sektor yang disepakati oleh para anggota ASEAN, antara lain :
1. Jasa dengan terkait kesehatan dan social
2. Pendidikan
3. Sektor jasa lainnya
4. Komunikasi
5. Rekreasi, olahraga, dan kebudayaan
6. Lingkungan hidup
7. Keuangan
8. Pariwisata dan perjalanan wisata
9. Teknik konstruksi dan teknik lainnya
10. Distribusi
11. Bisnis
12. Angkutan

Kita dapat mempersiapkan generasi muda dengan meningkatkan daya dan mendorong anak anak untuk melakukan pendidikan wajib 12tahun. Kemudian diupayakan generasi muda ini melanjutkan ketingkat D3 dengan mengadakan sebanyak banyaknya beasiswa bagi para siswa yang berprestasi terbatas dalam ekonomi, dan juga diusahakan untuk melakukan perataan pembangunan politeknik dan D3 disetiap daerah jangan hanya di Jawa saja.
Para perusahaan yang mempekerjakan lulusan D3/S1 juga harus bekerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi, sehingga mereka dituntut untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya sesuai bidang pekerjaan dan dibiayai oleh Perusahaan yang bersangkutan agar keterampilan mereka juga terus berkembang. Kita harus terus mengembangkan potensi generasi muda kita karena dengan generasi muda cemerlang, Indonesia akan Berjaya lagi dan tidak dipandang sebelah mata.

Data-data diperoleh dari :




0 komentar:

Posting Komentar